Halaman

Rabu, 08 Agustus 2012

JEJAK BANGSA BANGSA TERDAHULU


Jejak

bangsa-bangsa

terdahulu











 



Daftar isi



Tentang Pengarang
Prakata
Daftar Isi

Pendahuluan      Generasi-Generasi Terdahulu                          

Bab 1     Banjir Nabi Nuh
Nabi Nuh dan Banjir dalam Al Quran
Apakah Banjir itu Bencana Lokal atau Global?
Apakah Seluruh Binatang Dinaikkan ke Atas Perahu?
Berapa Tinggikah Banjir Tersebut?
Lokasi Banjir Nuh
Bukti-Bukti Arkeologis tentang Banjir
Agama dan Kebudayaan yang Menyebutkan Banjir Nuh
Banjir Nabi Nuh dalam Perjanjian Lama
Banjir Nuh dalam Perjanjian Baru
Penyebutan Peristiwa Banjir dalam Kebudayaan Lain

Bab 2     Kehidupan Nabi Ibrahim
Ibrahim dalam Perjanjian Lama
Tempat Kelahiran Ibrahim Menurut Perjanjian Lama
Mengapa Perjanjian Lama Diubah?

Bab 3     Kaum Luth dan Kota yang Dijungkirbalikkan
“Tanda-Tanda yang Nyata” di Danau Luth
Pompei Berakhir Serupa

Bab 4     Kaum ‘Ad dan Ubar, Atlantis di Padang Pasir
Temuan Arkeologis di Kota Iram
Kaum ‘Ad
Bangsa Hadram, Anak Cucu ‘Ad
Sumber-Sumber Mata Air Kebun-Kebun Kaum 'Ad
Bagaimana Kaum 'Ad Dihancurkan

Bab 5     Tsamud
Penyampaian Risalah Nabi Shalih
Temuan Arkeologis dari Kaum Tsamud

Bab 6     Fir’aun yang Ditenggelamkan
Otoritas Para Fir’aun
Kepercayaan Religius
Fir’aun Amenhotep IV yang Monoteistik
Kedatangan Nabi Musa
Istana Fir’aun
Bencana yang Menimpa Fir’aun dan Para Pembesarnya
Keluar dari Mesir
Di Manakah Peristiwa itu Terjadi, di Pantai Laut Tengah Mesir atau di Laut Merah?
Tenggelamnya Fir’aun dan Orang-orangnya di Lautan

Bab 7     Kaum Saba’ dan Banjir Arim
Banjir Arim yang Dikirim kepada Negeri Saba’

Bab 8     Nabi Sulaiman dan Ratu Saba’
Istana Sulaiman

Bab 9     Para Penghuni Gua
Apakah Para Penghuni Gua Ada di Ephesus?
Apakah Para Penghuni Gua Ada di Tarsus?

BUKTI ADANYA TUHAN

Bukti Tuhan itu Ada

Beriman bahwa Tuhan itu ada adalah iman yang paling utama. Jika seseorang sudah tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, maka sesungguhnya orang itu dalam kesesatan yang nyata.
Benarkah Tuhan itu ada? Kita tidak pernah melihat Tuhan. Kita juga tidak pernah bercakap-cakap dengan Tuhan. Karena itu, tidak heran jika orang-orang atheist menganggap Tuhan itu tidak ada. Cuma khayalan orang belaka.
Ada kisah zaman dulu tentang orang atheist yang tidak percaya dengan Tuhan. Dia mengajak berdebat seorang alim mengenai ada atau tidak adanya Tuhan. Di antara pertanyaannya adalah: “Benarkah Tuhan itu ada” dan “Jika ada, di manakah Tuhan itu?”
Ketika orang atheist itu menunggu bersama para penduduk di kampung tersebut, orang alim itu belum juga datang. Ketika orang atheist dan para penduduk berpikir bahwa orang alim itu tidak akan datang, barulah muncul orang alim tersebut.
“Maaf jika kalian menunggu lama. Karena hujan turun deras, maka sungai menjadi banjir, sehingga jembatannya hanyut dan saya tak bisa menyeberang. Alhamdulillah tiba-tiba ada sebatang pohon yang tumbang. Kemudian, pohon tersebut terpotong-potong ranting dan dahannya dengan sendirinya, sehingga jadi satu batang yang lurus, hingga akhirnya menjadi perahu. Setelah itu, baru saya bisa menyeberangi sungai dengan perahu tersebut.” Begitu orang alim itu berkata.
Si Atheist dan juga para penduduk kampung tertawa terbahak-bahak. Dia berkata kepada orang banyak, “Orang alim ini sudah gila rupanya. Masak pohon bisa jadi perahu dengan sendirinya. Mana bisa perahu jadi dengan sendirinya tanpa ada yang membuatnya!” Orang banyak pun tertawa riuh.
Setelah tawa agak reda, orang alim pun berkata, “Jika kalian percaya bahwa perahu tak mungkin ada tanpa ada pembuatnya, kenapa kalian percaya bahwa bumi, langit, dan seisinya bisa ada tanpa penciptanya? Mana yang lebih sulit, membuat perahu, atau menciptakan bumi, langit, dan seisinya ini?”

DOA BISA MENGUBAH TAKDIR

APAKAH DOA BISA MENGUBAH TAKDIR
Di sini ada pertanyaan yang cukup mahsyur, bagaimana jika yang didoakan sudah ditakdirkan mengalami sesuatu, apakah seseorang berdoa atau tidak berdoa? Dan bila yang didoakan belum ditakdirkan terjadi atau ditakdirkan tidak terjadi, apakah berdoa atau tidak?
Sebagian orang menyangka pertanyaan ini adalah benar, lalu meninggalkan doa. Mereka Berkata: "Tidak ada gunanya berdoa." kelompok ini sangat bertentangan dengan akal sehat. untuk mendukungnya mereka menghilangkan seluruh sebab.
Bisa dikatakan kepada mereka: Apakah Anda bisa memastikan ditakdirkan perut kenyang kalau Anda tidak makan? Apakah Anda bisa mengatakan ditakdirkan lapar, kalau Anda selalu memakan hidangan? Aapakah anda bisa memastikan ditakdirkan punya anak sementara anda tidak menikah? Jadi takdir itu adalah hukum pasti, terkait dengan sebab. hanya saja kita yang kadang kadang tidak tahu persis sebabnya. Bahkan binatang sekalipun punya naluri untuk menempuh sebab yang meneruskan ekosistem dan kehidupannya. Binatang lebih punya akal dan lebih paham daripada mereka yang seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat jalannya.
Kelompok cerdik mereka berkata; "Sibuk dengan doa itu urusan ibadah semata, Allah akan memberikan pahala kepada yang berdoa tetapi tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadap yang diinginkan. Bagi mereka berdoa atau diam saja tidak ada bedanya, dan tidak ada pengaruhnya terhadap apa yang diinginkan. Mengikat doa bagi mereka sama saja dengan mengikat diam, tidak ada bedanya."
Kelompok lain yang lebih cerdik dari mereka berkata: "Bahkan doa hanyalah simbol-simbol saja yang dibangun Allah sebagai tanda untuk memenuhi keperluan. Manakala Allah telah menghentikan hambanya berdoa, berarti itu adalah tanda bahwa keperluannya telah terpenuhi. Ini sama dengan anda melihat mendung hitam dingin di musim hujan, merupakan tanda akan turun hujan." mereka berkata : "Semacam itulah hukum taat mendapat pahala, kufur dan maksiat menjadi siksa. Dia hanya sebagai tanda akan datangnya pahala dan siksa, bukan sebagai sebab/lantaran. Baginya sama saja antara pecah dan dipecah, terbakar dan dibakar, mati dan dibunuh, tidak ada sama sekali penyebabnya, tidak ada hubungan antara sebab dan akibat. mereka mengingkari akal dan perasaan, syariat dan fitrah, bahkan mereke menertawakan orang-orang yang menggunakan akalnya.
Yang benar adalah, bahwa di sana ada kelompok ketiga, selain yang disebutkan tadi. Yaitu bahwa semua yang ditakdirkan itu didahului oleh sebab-sebab. Dan diantara sebab-sebab itu adalah doa. Tuhan tidak mentakdirkan sesuatu tanpa sebab, bahkan sebab itu sendiri adalah takdir. Ketika seseorang menempuh sebab, maka jatuhlah takdir, manakala tidak menempuh sebab, maka takdir tidak ada. Seperti inilah ditakdirkannya kenyang dan tidak haus karena makan dan minum, ditakdirkannya punya anak karena bersetubuh, ditakdirkannya panen karena menanam, ditakdirkannya hilangnya nyawa binatang karena dipotong. Begitu pula, ditakdirkannya masuk surga karena amal, masuk neraka juga karena perbuatan.

Sabtu, 04 Agustus 2012

BENARKAH ISLAM BERKEMBANG KARENA PERANG

Dua hari lalu saya terima email yang menyatakan seperti ini :
Aslm bang Zay,
Buku Anda The Khilafa menyatakan Islam tidak pernah ditegakkan dengan pedang. Apakah Anda tidak mendalami sejarah? Anda ini paling pintar membual. Coba lihat di bawah ini dan tolong data-data ini juga dimasukkan dalam buku Anda supaya seimbang. Jangan terlalu ngawur membela ideologi Anda. Terima kasih.
BAGAIMANA ISLAM DISEBARLUASKAN (PERANG) JAUH JAUH SEBELUM PERANG SALIB, MUSLIM MEROMPAK DAERAH DI LUAR MEKAH DAN MADINAH,
Tahun 635, Tentara Islam mengepung dan menaklukkan Damaskus, salah satu kota besar di Syria, dari bangsa pribumi Asyrian. Puluhan ribu bangsa Asyrian tewas.
Tahun 637, Tentara Arab Islam menaklukkan bangsa pribumi Chaldean dan Phoenician Kristen di Irak pada Perang al-Qadisiyyah. Ratusan ribu nyawa bangsa Chaldean melayang, Chaldean kehilangan identitas, menjadi bagian dari propinsi Arab.
Tahun 638, Tentara Arab Islam menaklukkan dan mencaplok Yerusalem, mengambil alih dari bangsa Israel dan Kerajaan Bizantium. Korban jiwa rakyat Yahudi mencapai puluhan jutaan orang, sebagian kecil melarikan diri ke Eropa.
Tahun, 638-650 Tentara Islam menaklukkan Kerajaan Zoroaster Persia (Iran) dan menjadikannya negara Islam, kecuali di sepanjang Laut Kaspia. Jutaan jiwa tewas. Pembakaran Perpustakaan Besar Ilmu Pengetahuan Persia. Kemunduran peradaban di negeri Persia.
641 Tentara Arab Islam menaklukkan bangsa pribumi Asyria Kristen di Suriah dan Lebanon. Jutaan bangsa Asyrian tewas. Bangsa Asyrian kehilangan identitas sebagai bangsa Asyrian. Bahasa Arab menggantikan bahasa resmi Asyrian yaitu bahasa Aram. Sebagian bangsa Asyrian yang selamat membuat perjanjian damai dengan Muslim Arab, mereka secara rutin membayar jiyzah (upeti) kepada Muslim Arab. Sampai sekarang Kristen Koptik Asyrian yang ramah masih tetap ada di Suriah. Tingkat ekonomi mereka di era modern ini jauh lebih baik dari counterpart mereka yang beragama Muslim.
643-707 Tentara Arab Islam menaklukkan Kristen Afrika Utara dan Yordania. Sama seperti Kristen di Suriah, pada era modern ini, ekonomi dan tingkat pendidikan bangsa Yordania yang tetap memeluk Kristen jauh lebih baik dari saudaranya kaum Muslim.
710-713 Tentara Islam menaklukkan Lembah rendah Indus “Hindu Kush” dari bangsa Hindi. Jutaan jiwa bangsa Hindi yang memeluk Hindu tewas. Sebagian di Islam kan, daerah yang menganut Islam, sekarang namanya Pakistan.
Referensi: ”The name Hindu Kush means literally ‘Kills the Hindu’, a reminder of the days when (Hindu) slaves from the Indian subcontinent died in the harsh weather typical of the Afghan mountains while being transported by Muslim traders to the Muslim courts of Central Asia.” (Terjemahan: Hindu Kush dalam bahasa Urdu artinya “Bunuh orang Hindu”, sebagai pengingat ketika budak Hindu dari subbenua India tewas dalam cuaca yang sangat buruk ketika diangkut oleh pedagang Muslim ke koloni Muslim di Asia tengah). Dan masih banyak lagi kisah pembantaian umat Islam terhadap non-islam lainnya.Terima kasih atas tanggapannya bang Zay.
===================================================================

RENUNGAN PEJUANG ISLAM

Engkau ingin berjuang, tapi tidak mampu menerima ujian, rusak oleh pujian, tidak sepenuhnya menerima pimpinan dan tidak begitu setiakawan
Engkau ingin berjuang, tapi tidak sanggup berkorban, tidak sanggup terima cobaan dan hanya ingin jadi pemimpin agar pengikut menjadi agak segan

Engkau ingin berjuang, tapi kesehatan dan kerehatan tidak sanggup engkau korbankan dan waktu tidak sanggup engkau luangkan
Engkau ingin berjuang, tapi dirimu tidak engkau tingkatkan, disiplin diri engkau abaikan, janji kurang engkau tunaikan dan kasih sayang engkau abaikan

Engkau ingin berjuang, tapi para tamu engkau abaikan, anak isteri engkau lupakan dan ilmu berjuang engkau tinggalkan
Engkau ingin berjuang, tapi pandangan engkau tidak diselaraskan, rasa bertuhan engkau abaikan dan iman taqwa engkau lupakan
  Benarkah engkau seorang pejuang? Mengaku diri sebagai pejuang, sebagai jundullah, sebagai aktivis, namun akhlak maupun tsaqafahnya tidak mencerminkan hal itu. Mengaku diri sebagai mujahid, namun niat ternoda oleh selain-Nya. Inilah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sindir di dalam Al Qur’an, “Apakah kamu mengira kamu akan dibiarkan saja mengatakan ‘kami beriman’ sedang mereka tidak di uji lagi?” (QS. Al Ankaabut: 2-3)

ARM © 2008 Template by:
SkinCorner